Kajian series 3
“Lingkungan Penyelaman”
Jumpa lagi Buddies! Kajian ketiga minggu lalu tepatnya 31 Juli 2021 membahas terkait lingkungan penyelaman, ada empat output yang telah dibahas, yakni Jenis Medan Penyelaman, Cuaca Penyelaman, Flora dan Fauna Laut yang Berbahaya dan Mikroba Laut. Dunia penyelaman kebanyakan lebih cenderung ke wisata, dengan dibuktikannya banyak pembangunan oleh pemerintah yang outputnya pariwisata.
Tahukah kalian bahwa menyelam merupakan olahraga yang dikatakan mahal ? yap! Menyelam baik skin diving maupun scuba diving tergolong olahraga yang mahal, karena saat menyelam kita harus menggunakan peralatan pendukung khusus untuk keselamatan diri kita di dalam air. Harga jual ataupun sewa peralatan selam tergolong mahal lohh. Jadi beruntunglah kalian buddies yang dapat mendapatkan ilmu serta dapat menggunakan fasilitas mardic yang telah disediakan secara gratis.
Okey deh langsung saja ke materinya ...
A. Jenis
Medan Penyelaman
1. Penyelaman
Pantai
Untuk melaksanakan penyelaman
pantai membutuhkan teknik entry yang harus dilaksanakan agar penyelaman dapan
terlaksana dengan aman, nyaman, dan selamat.
2. Penyelaman
Tengah Laut
Kondisi
di tengah laut berbeda dengan pantai, ombaknya cenderung merata dan tidak
bergerak ke arah tertentu saja. Dasarnya cukup dalam sehingga bisa membuat
penyelam lebih mudah melakukan entry.
Hal-hal yang pelu diperhatikan saat akan melakukan
penyelaman tengah laut:
• Boat, Perahu yang merupakan kebutuhan mutlak dalam
penyelaman di tengah laut karena kondisi medan jauh dari daratan.
• Teknik Entry Timing merupakan faktor utama untuk entry. Perhatikan
arah gelombang dan pergerakan kapal sebelum entry. Jangan ragu-ragu waktu masuk
ke dalam air. Caranya akan dibahas di teknik scuba diving.
• Teknik Exit Timing juga merupakan faktor utama. Yang harus
diperhatikan adalah arus gelombang yang dapat mempengaruhi bergeraknya penyelam
dan boat. Untuk itu penyelam harus mendekati boat dan kemudian berusaha
mencapainya. Jangan melewati daerah belakang boat karena baling-baling kapal
cukup tajam.
3. Penyelaman
Air Tawar
Air tawar memberikan gaya
apung lebih sedikit sehingga penyelam harus menyesuaikan boyancy.
B. Cuaca
Penyelaman
Faktor-faktor yang
mempengaruhi cuaca yaitu sinar matahari, komposisi atmosfer terutama penguapan
air, dan topografi daratan.
Ø Awan
jenis-jenis awan yang harus
diketahui penyelam yaitu
• High clouds. Awan yang tinggi terbentuk diatas 6000 m (20000 feet)
dinamakan cirrus. Karena suhu diatas sangat dingin, air yang ada di awan
biasanya berbentuk es. Ada 3 bentuknya yaitu cirrus yaitu cirrus, cirrocumulus,
dan cirrostratus. Bentuknya tipis.
• Middle clouds. Terletak di ketinggian 2000-7000 m
(6500 -25000 feet). Mempunyai prefiks alto-. Bentuknya yaitu altocumulus
dan altostratus.
• Low clouds. Terletak di ketinggian dibawah 2000 m
(6500 feet). Karena letaknya rendah, maka air dalam awan ini dalam bentuk
butiran-butiran, tapi jika cuaca sangat dingin dapat terbentuk es dan salju.
Mempunyai prefiks strato- atau suffiks ?stratus. Terdiri dari nimbostratus,
stratocumulus, dan stratus.
Ø Angin
Angin merupakan pergerakan
udara yang bergerak dari tempat tekanan tinggi ke tekanan rendah. Tempat dengan
tekanan tinggi biasanya bersuhu dingin, begitu pula sebaliknya. Di pantai terdapat dua arah angin yang gerakannya
menetap.
Ø Badai
Badai yang terjadi tengah
laut, dapat berakibat lautan mengganas, untuk itu waspadailah terhadap cuaca di
daerah penyelaman tersebut. Ciri-ciri akan terjadi badai adalah adanya awan
cumulonimbus yang besar dan bergerak ke arah kita.
Berikut ini beberapa tips
cuaca dengan melihat awan dan angin:
• Langit biru dengan awan cirrus, dengan awan kumulus
kecil-kecil, angin lambat sampai sedang, dan awan terlihat tetap dan sedikit
turun menandakan cuaca yang bagus.
• Tumpukan awan rendah (cirrus diikuti cirrostratus,
altostratus, dan nimbostratus), suhu meningkat, disertai angin yang berhembus
dari tenggara atau selatan, dan awan kemudian terlihat naik, menandakan
badai/hujan.
• Awan kumulus kongestus, yang kemudian bergabung
menjadi kumulonimbus, dan disertai dengan angin dingin, maka ini menandakan
badai yang besar.
C. Flora
dan Fauna Laut yang Berbahaya
Flora yang berbahaya, contohnya:
1. MICROCOLEUS LYNGBYACEUS
Merupakan ganggang hijau biru,
yang mempunyai toksin lyngbyatoxin A. Yang beracun biasanya berwarna hijau
gelap, dan mempenyai benang-benang halus.
2. SARGASSUM NATANS
Sebenarnya tidak berbahaya,
namun bisa menimbulkan reaksi alergi berupa gatal-gatal dan kemerahan pada
kulit jika menempel cukup lama.
Fauna yang berbahaya,
contohnya:
1.
FAUNA LAUT YANG
MENYENGAT (BERBISA)
Contoh : ubur-ubur, gurita, Ulat Bulu Laut, ular laut, Ikan
Batu (Stone Fish), bulu babi, karang api, ikan pari, Scorpion, Zebra, Lion
Fish, Timun Laut (Teripang)
2.
FAUNA LAUT YANG
MENYEBABKAN KERACUNAN
Contoh : Ikan Buntal, kepiting karang, kepiting kenari, penyu,
Kerang/kijing/remis
3.
FAUNA LAUT YANG
MENGGIGIT (MENYERANG)
Contoh : Ikan Hiu
Pencegahan gigitan Hiu :
• Hindari medan yang banyak hiu, terutama petang dan
malam hari.
• Gunakan pembatas/kurungan. Jaga kewaspadaan selama
penyelaman, dan hindari kumpulan ikan.Hindari air yang keruh, terowongan, dan
lubang pengeluaran adalah tempat yang banyak hiu besar.
• Cairan tubuh menarik hiu. Selama menstruasi wanita
sebaiknya tidak menyelam.Hindari memakai peralatan yang mengkilat atau berwarna
cerah. Warna orange menarik hiu, sedangkan warna hitam kurang.
• Serangan juga banyak terjadi pada orang kulit
putih.Jauhkan ikan yang telah ditangkap, karena darahnya menarik hiu.Adanya
lumba-lumba tidak bertanda tidak ada hiu.
• Menyelam dengan waspada.Jika bertemu di atas air,
segera ke darat dengan tenang dan gerakan pasti, jika perlu menghadap ke
arahnya, jangan tampakkan perasaan takut.
• Lawan jika ia menyerang.Jika bertemu di dalam air,
jangan langsung ke permukaan, sebaiknya bergerak ke lebih dalam. Bergerak ke
karang dengan bagian belakang tertutupi.
• Melawan sangat sulit, tapi dapat dipukul di bagian
hidung dan matanya. Takuti dengan gelembung udara yang berasal dari regulator.
Atau lawan dengan bangstick (tombak) dan pisau selam. Paling modern dengan
SharkPOD yang menggunakan listrik.
D. Mikroba
Laut
1. MYCOBACTERIUM MARINUM
Merupakan penyebab
tuberkulosis kulit pada orang yang terpapar di kulit. Menyukai sinar matahari
dan tumbuh optimal pada suhu 32 oC. Setelah menempel di kulit akan menyebabkan
luka setelah 2-8 minggu.
2. GOLONGAN PSEUDOMONAS
Biasanya menginfeksi luka
sehingga luka bernanah dan berbau busuk. Luka yang terinfeksi biasanya luka
tertutup dan dasar lukanya jauh dari udara seperti luka tusukan.
3. GENUS VIBRIO
Dapat menyebabkan sakit pada
saluran pencernaan dan infeksi luka terutama pada orang dengan ketahanan tubuh
kurang. Pada saluran pencernaan biasanya terjadi karena memakan ikan, kerang,
udang yang sudah terkontaminasi dengan bakteri ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar