• KAJIAN RUTIN SERIES 3 PERIODE 2021/2022 “LINGKUNGAN PENYELAMAN”

    Kajian series 3

    “Lingkungan Penyelaman”



    Jumpa lagi Buddies! Kajian ketiga minggu lalu tepatnya 31 Juli 2021 membahas terkait lingkungan penyelaman, ada empat output yang telah dibahas, yakni Jenis Medan Penyelaman, Cuaca Penyelaman, Flora dan Fauna Laut yang Berbahaya dan Mikroba Laut. Dunia penyelaman kebanyakan lebih cenderung ke wisata, dengan dibuktikannya banyak pembangunan oleh pemerintah yang outputnya pariwisata.

    Tahukah kalian bahwa menyelam merupakan olahraga yang dikatakan mahal ? yap! Menyelam baik skin diving maupun scuba diving tergolong olahraga yang mahal, karena saat menyelam kita harus menggunakan peralatan pendukung khusus untuk keselamatan diri kita di dalam air. Harga jual ataupun sewa peralatan selam tergolong mahal lohh. Jadi beruntunglah kalian buddies yang dapat mendapatkan ilmu serta dapat menggunakan fasilitas mardic yang telah disediakan secara gratis.

    Okey deh langsung saja ke materinya ...

    A.  Jenis Medan Penyelaman

    1.      Penyelaman Pantai

    Untuk melaksanakan penyelaman pantai membutuhkan teknik entry yang harus dilaksanakan agar penyelaman dapan terlaksana dengan aman, nyaman, dan selamat.

     

    2.      Penyelaman Tengah Laut

    Kondisi di tengah laut berbeda dengan pantai, ombaknya cenderung merata dan tidak bergerak ke arah tertentu saja. Dasarnya cukup dalam sehingga bisa membuat penyelam lebih mudah melakukan entry.

    Hal-hal yang pelu diperhatikan saat akan melakukan penyelaman tengah laut:

          Boat, Perahu yang merupakan kebutuhan mutlak dalam penyelaman di tengah laut karena kondisi medan jauh dari daratan.

          Teknik Entry Timing merupakan faktor utama untuk entry. Perhatikan arah gelombang dan pergerakan kapal sebelum entry. Jangan ragu-ragu waktu masuk ke dalam air. Caranya akan dibahas di teknik scuba diving.

          Teknik Exit Timing juga merupakan faktor utama. Yang harus diperhatikan adalah arus gelombang yang dapat mempengaruhi bergeraknya penyelam dan boat. Untuk itu penyelam harus mendekati boat dan kemudian berusaha mencapainya. Jangan melewati daerah belakang boat karena baling-baling kapal cukup tajam.

    3.      Penyelaman Air Tawar

    Air tawar memberikan gaya apung lebih sedikit sehingga penyelam harus menyesuaikan boyancy.

     

    B.  Cuaca Penyelaman

    Faktor-faktor yang mempengaruhi cuaca yaitu sinar matahari, komposisi atmosfer terutama penguapan air, dan topografi daratan.

    Ø  Awan

    jenis-jenis awan yang harus diketahui penyelam yaitu

          High clouds. Awan yang tinggi terbentuk diatas 6000 m (20000 feet) dinamakan cirrus. Karena suhu diatas sangat dingin, air yang ada di awan biasanya berbentuk es. Ada 3 bentuknya yaitu cirrus yaitu cirrus, cirrocumulus, dan cirrostratus. Bentuknya tipis.

          Middle clouds. Terletak di ketinggian 2000-7000 m (6500 -25000 feet).  Mempunyai prefiks alto-. Bentuknya yaitu altocumulus dan altostratus.

          Low clouds. Terletak di ketinggian dibawah 2000 m (6500 feet). Karena letaknya rendah, maka air dalam awan ini dalam bentuk butiran-butiran, tapi jika cuaca sangat dingin dapat terbentuk es dan salju. Mempunyai prefiks strato- atau suffiks ?stratus. Terdiri dari nimbostratus, stratocumulus, dan stratus.

    Ø  Angin

    Angin merupakan pergerakan udara yang bergerak dari tempat tekanan tinggi ke tekanan rendah. Tempat dengan tekanan tinggi biasanya bersuhu dingin, begitu pula sebaliknya. Di pantai terdapat dua arah angin yang gerakannya menetap.

    Ø  Badai

    Badai yang terjadi tengah laut, dapat berakibat lautan mengganas, untuk itu waspadailah terhadap cuaca di daerah penyelaman tersebut. Ciri-ciri akan terjadi badai adalah adanya awan cumulonimbus yang besar dan bergerak ke arah kita.

    Berikut ini beberapa tips cuaca dengan melihat awan dan angin:

          Langit biru dengan awan cirrus, dengan awan kumulus kecil-kecil, angin lambat sampai sedang, dan awan terlihat tetap dan sedikit turun menandakan cuaca yang bagus.

          Tumpukan awan rendah (cirrus diikuti cirrostratus, altostratus, dan nimbostratus), suhu meningkat, disertai angin yang berhembus dari tenggara atau selatan, dan awan kemudian terlihat naik, menandakan badai/hujan.

          Awan kumulus kongestus, yang kemudian bergabung menjadi kumulonimbus, dan disertai dengan angin dingin, maka ini menandakan badai yang besar.

     

    C.  Flora dan Fauna Laut yang Berbahaya

    Flora yang berbahaya, contohnya:

    1.      MICROCOLEUS LYNGBYACEUS

    Merupakan ganggang hijau biru, yang mempunyai toksin lyngbyatoxin A. Yang beracun biasanya berwarna hijau gelap, dan mempenyai benang-benang halus.

    2.      SARGASSUM NATANS

    Sebenarnya tidak berbahaya, namun bisa menimbulkan reaksi alergi berupa gatal-gatal dan kemerahan pada kulit jika menempel cukup lama.

    Fauna yang berbahaya, contohnya:

    1.      FAUNA LAUT YANG MENYENGAT (BERBISA)

    Contoh : ubur-ubur, gurita, Ulat Bulu Laut, ular laut, Ikan Batu (Stone Fish), bulu babi, karang api, ikan pari, Scorpion, Zebra, Lion Fish, Timun Laut (Teripang)

    2.      FAUNA LAUT YANG MENYEBABKAN KERACUNAN

    Contoh : Ikan Buntal, kepiting karang, kepiting kenari, penyu, Kerang/kijing/remis

    3.      FAUNA LAUT YANG MENGGIGIT (MENYERANG)

    Contoh : Ikan Hiu

    Pencegahan gigitan Hiu :

          Hindari medan yang banyak hiu, terutama petang dan malam hari.

          Gunakan pembatas/kurungan. Jaga kewaspadaan selama penyelaman, dan hindari kumpulan ikan.Hindari air yang keruh, terowongan, dan lubang pengeluaran adalah tempat yang banyak hiu besar.

          Cairan tubuh menarik hiu. Selama menstruasi wanita sebaiknya tidak menyelam.Hindari memakai peralatan yang mengkilat atau berwarna cerah. Warna orange menarik hiu, sedangkan warna hitam kurang.

          Serangan juga banyak terjadi pada orang kulit putih.Jauhkan ikan yang telah ditangkap, karena darahnya menarik hiu.Adanya lumba-lumba tidak bertanda tidak ada hiu.

          Menyelam dengan waspada.Jika bertemu di atas air, segera ke darat dengan tenang dan gerakan pasti, jika perlu menghadap ke arahnya, jangan tampakkan perasaan takut.

          Lawan jika ia menyerang.Jika bertemu di dalam air, jangan langsung ke permukaan, sebaiknya bergerak ke lebih dalam. Bergerak ke karang dengan bagian belakang tertutupi.

          Melawan sangat sulit, tapi dapat dipukul di bagian hidung dan matanya. Takuti dengan gelembung udara yang berasal dari regulator. Atau lawan dengan bangstick (tombak) dan pisau selam. Paling modern dengan SharkPOD yang menggunakan listrik.

     

    D.  Mikroba Laut

    1.      MYCOBACTERIUM MARINUM

    Merupakan penyebab tuberkulosis kulit pada orang yang terpapar di kulit. Menyukai sinar matahari dan tumbuh optimal pada suhu 32 oC. Setelah menempel di kulit akan menyebabkan luka setelah 2-8 minggu.

    2.      GOLONGAN PSEUDOMONAS

    Biasanya menginfeksi luka sehingga luka bernanah dan berbau busuk. Luka yang terinfeksi biasanya luka tertutup dan dasar lukanya jauh dari udara seperti luka tusukan.

    3.      GENUS VIBRIO

    Dapat menyebabkan sakit pada saluran pencernaan dan infeksi luka terutama pada orang dengan ketahanan tubuh kurang. Pada saluran pencernaan biasanya terjadi karena memakan ikan, kerang, udang yang sudah terkontaminasi dengan bakteri ini.

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Halaman

Entri yang Diunggulkan

LATIHAN PERAIRAN TERBUKA(LPT)

 LATIHAN PERAIRAN TERBUKA (LPT) LATIHAN PERAIRAN TERBUKA UKMF MARDIC DI PULAU MANDANGIN SAMPANG            Jum’at - Minggu, 22-24 Juli 2022 ...

Formulir Kontak



Recent Posts

Blogroll

About

Ad Placement

Blogger templates